DALAM
KAMPUS BAGIAN EQUIPMENT - SIANG HARI
{Sebuah
ruang tunggu berukurang 4 X 4, ada beberapa bangku tertata membelakangi salah
satu dinding ruangan, sebuah ruang terkesan seperti tempat pembelian tiket,
seorang Cewek setengah baya terlihat di dalamnya dia adalah petugas
administrasi yang mencatat setiap Equipment masuk maupun keluar oleh para
mahasiswa praktek atapun penelitian yang mengharuskan menggunakan camera dan
macam Equiptment yang diperlukan. Djodi tampak berdiri di sana seperti sedang
membeli tiket Kereta, sementara Rima duduk menunggu di kursi tunggu, setelah
menyelesaikan surat-menyurat pinjam peralatan, lalu terlihat petugas tersebut
menyodorkan kepada Djodi sebuah Camera MiniDV, Tripot sebuah Microphone, sebuah
Cassette, Charger dan Batteray, lalu mereka meninggalkan tempat itu, namun
sebulumnya dia tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Petugas tersebut,..}
DJODI :Terimakasih
Mbak,...
DJODI :(Meraih
tangan Rima) Ayoo Rim,...
SEQUENCE 6
JALANAN
JOGJA - SIANG HARI
{Djodi dan
Rima dalam satu motor, Djodi kebagian nyetir, walau tak jarang Rima juga di
depan dan Djodi dibelakang, tergantung berapa berat peralatan yang mereka bawa,
tak lama kemudian sepeda motor mereka terlihat memasuki Gang-gang sempit, hari
ini Mereka akan mengambil beberapa stock shoot Kota Gede. Kota lama ini
cocok untuk membangkitkan kesan mistik cerita mereka karena tempat ini adalah
sebuah kota lama peniggalan Belanda zaman kolonial. Di sini masih terdapat
banyak rumah-rumah megah berasitektur Belanda, konon di sini telah tinggal
pembesar-pembesar Belanda selain di Kota Baru, kedua Tempat ini memang
memiliki Kemiripan, namun Kota Baru dari tata Lay Out Kota seperti nya lebih
Modern, ini bisa dilihat dari jarak
antara rumah tertata rapi dan tak jauh beda dengan komplek- komplek perumahan sekarang di jaman kita, ada tempat beribadah
(Gereja) dan beberpa sarana lain. Sementara Kota Gede letak rumah belum begitu
tertata baik, juga masih banyak terdapat benteng-benteng tinggi, sempit dan
sekaligus berfungsi sebagai pagar rumah juga Gang yang menghubungkan antara
rumah yang satu dengan rumah lainnya, atau kampung yang satu dengan yang
lainnya, sangat artistik juga penuh kesan Mistik}
SEQUENCE 7
DI ANTARA
TEMBOK/GANG SEMPIT KOTA GEDE - MENJELANG ASHAR
{Sejurus
kemudian Djodi dengan camera di tangannya mengambil beberapa shoot, sebagai
shoot permulaan. Di sudut yang lain terlihat Rima bercakap-cakap dengan
sekumpulan orang di halaman sebuah Rumah di antara nya terlihat anak-anak dan
beberapa Ibu rumah tangga, 2 atau 3 orang laki-laki remaja, Djodi tak melewatkan
kesempatan ini, Djodi mengarahkan moncong Camera nya ke kurumunan itu awalnya
dari Long Shoot perlahan didekatkan menjadi Group Shoot, Djodi tak tahu persis
apa yang di bicarakan Rima dengan Kerumunan tersebut, namun sepenuhnya dia
percaya kemampuan Rima berdiplomasi maupun dalam mengorek Informasi, itu
kemampuan lain lagi yang dimiliki Rima}
DJODI :(Masih dalam
posisi Camera record, mata kirinya tampak di sipitkan dan mata kanannya di
biarkan mebelalak View Vender Camera Mini DV Panasonicnya itu, dia hanya
tersenyum saja melihat Rima dari View
vender Cameranya)
RIMA : (Rima reflect melihat
ke arah Djodi, lalu tersenyum ke arah Djodi, ntah apa yang di ucapkan nya namun
mimik nya terlihat jelas mengasyikkan bagi Djodi di View Vender Camera)
{Mereka
terus menyusuri Gang demi Gang, namun kali ini Rima ambil alih Camera,
sementara Djodi tampak mendorong Sepeda Motor di belakang Rima, Kali ini mereka
berada di ujung Gang yang bertembok tebal dan tinggi tersebut, aneh nya ini
bukan akhir Gang yang buntu, namun ini justru menghantarkan mereka ke sebuah
kampung lainnya}
SEQUENCE 8
PERKAMPUNGAN
PENDUDUK KOTA GEDE - SORE HARI
{Kampung /
Desa ini terlihat tampak terpisah jauh dengan kompleks Perumahan yang ada di
antara Tembok yang mereka lalui tadi, padahal secara geografis satu lokasi, di
sini masih ada banyak pohon tinggi, kelapa dan beberapa jenis pohon lainnya,
terlihat beberapa puing batu bara menghitam dan berlumut di beberapa area
kosong, Rumah penduduk di sini umumnya masih berasiktektur Jawa asli kebanyakan
dari papan, sebagian masih dari Gedek juga sudah ada permanen Beton, letak satu
rumah dengan yang lain masih jarang, juga tidak tertata alias tata bebas. Jalan
tidak beraspal namun tidak becek sejumlah rumpun bambu masih menghiasi beberapa
pinggir jalan. Kampung ini terlihat seperti tidak menerima matahari secara
langsung, karena biarpun terik siang di sini terkesan adem, beberapa kumpulan
Ayam terlihat mencari rejeki secara bebas di semak-semak, orang masih banyak
bersepada satu dua mengendarai Motor, tidak bising}
DJODI :(Memarkirkan
Motor, lalu memanggil Rima karena sedari tadi didepannya) Rima,...
RIMA :(Rima menoleh ke Djodi)
Ada Apa Say...
DJODI : (Djodi
terlihat keningnya mengerinyit, baru kali ini mendengar Rima Memanggilnya Say dan
Djodi tak paham maksudnya) Kita perlu ambil beberapa Stock shoot di
sini,...
RIMA : ...Ok,...??!
DJODI :(Djodi
membukan ransel yang masih di panggul
Rima tanpa melepasnya dari bahu Rima, lalu mengeluarkan sebuah Tripot, kemudian
meletakkan di salah satu sudut pertigaan Jalan)
RIMA :(Rima lalu meletakkan
Camera di atas Tripot)
DJODI :(Djodi
melihat saja apa yang di lakukan Rima, kemudian) Thanks Rim
DJODI :Ok,...
bagaimana menurut mu kalau camera nya kita mulai dari sudut ini
RIMA :Well,...Bagus, lalu kita
bisa melakukan panning kanan-kiri, Tilt UP & down
DJODI :Tepat, kamu
bisa baca pikiran ku, itu memang yang aku mau
{Lalu
mereka terlihat tertawa bersama, tanpa mereka sadari sebenarnya sepasang mata
dari seorang tua berpakaian gelap
berdiri di dalam sebuah rumah tua tanpa penerangan, melalui sebuah
jendela pak Tua itu telah meperhatikan mereka sejak motor diparkirikan.
Kemudian Mereka memindahkan Camera ke tempat lain guna mengambil beberapa sudut
gambar yang mereka inginkan, terlihat mereka gonta ganti mengoperasikan Camera,
lalu pindah posisi lagi ambil gambar lagi begitu lah seterusnya, pada saat
Camera dilakukan Panning oleh Djodi dia merasa melewati sebentuk bayangan hitam
berkelebat cepat, Djodi kemudian mengarahkan camera nya ke satu Rumah
tradisional Jawa lantainya berhubungan langsung dengan tanah, Ketika Camera
terus mendekati rumah tersebut dengan bantuan Zoom in, Sesosok tubuh gelap
berpakaian serba Hitam berdiri tepat di hadapan pintu juga sedang memandang ke
arah Camera, Seolah-olah Pak Tua sedang memelototi Djodi yang berada di balik
layar Cameranya. Saat itu Djodi tersentak hampir saja Camera terjatuh dari
tanggannya dia benar kelihatan kaget luar biasa,...}
RIMA :(Rima yang melihat
keanehan Djodi bertanya) Ada apa Djod,...
DJODI :(Berusaha menyembunyikan kekagetannya, sambil menyodorkan
Camera kepada Rima) Gak Papa Rim Aku hanya Kesemutan
RIMA :Ok,...aku melanjutkannya
untuk kamu,...ya mungkin satu dua shoot lagi
DJODI :Ya benar,...aku
pikir Stock Shoot di tempat ini sudah cukup
RIMA :Yap,...
{Kemudian
Rima melepaskan Camera dari Tripoot, lalu menciutkan Tripoot dan memasukkan ke
ransel bag Djodi membantu nya, kemudian mereka menuju ke tempat Motor
di
parkirkan, Djodi membuka kunci stang motor lalu keduanya berjalan kaki sambil
Djodi mendorong Motor, mereka kembali melewati jalan yang sama ketika mereka
masuk sebelum nya}Selanjutnya
The 13th Room, Bagian Kedua
Reviewed by Presiden Kacho
on
23.03
Rating:
Tidak ada komentar: