SEQUENCE 26
TEMPAT
PARKIR HOTEL H - SIANG HARI
{Mereka
memarkir Motor, Hotel H memiliki tempat parkir luas, menempati lantai Ground,
setelah memarkir motor, mereka naik ke lobby melalui tangga yang tersedia di
lantai ground tersebut, sesaat kemudian mereka sudah mencapai Resepsonist Hotel
H, tampak beberapa wanita Cantik berdiri di sana sibuk melayani beberapa tamu
yang check in, terlihat senyum yang terus mengembang di bibir mereka terkesan
mereka tak pernah lelah menyingirkan bibirnya, Ironis memang namun itu lah
scenario yang harus mereka lakoni. Menebarkan senyuman demi menyenangkan atau
memperlihatkan kenyamanan semu bagi setiap Tamu Hotel, ahh bodoh amat bagi
mereka apa susahnya sekedar Nyengir yang penting masih bisa bekerja dan tentu
ada imbalan di awal bulan, ok sementara waktu kita stop dulu cerita mengenai
wanita Cantik nan seksi resepsionist. Karena Rima dan Djodi sudah berada di
depan meja resepsionist}
RIMA :Siang Mbak....
RESEPSIONIST
A :(Sambil tersenyum pada Rima Dan Djodi) Siang...Ada yang
bisa kami bantu...?
RIMA :Benar
Mbak...kami punya janji wawancara dengan Pak Hermawan. Apa Kami bisa langsung
ke kantornya...?
RESEPSIONIST
A :Sebentar Mbak saya check dulu (Kemudian wanita resepsionist
menekan beberapa nomor di Box telephone yang ada di depannya, sesaat kemudian
terlihat wanita resepsionist memberitahu tentang janji wawancara dengan Rima
dan Djodi, setelah meletakkan gagang telphone tersebut, dengan sopan santun dan
senyum, mengatakan kepada Rima Dan Djodi bahwa Pak Hermawan menyilahkan mereka
langsung ke ruangan nya) Mbak langsung saja ke ruangan Pak Hermawan
RIMA :Terima
kasih Mbak (Sementara Djodi yang berada menyamping di belakang Rima Cuma
Nyengir aja ke Wanita Resepsionist tersebut sebagai signal respect, lantas
mereka pun berlalu dari tempat itu)
SEQUENCE 27
RUANG
KANTOR PAK HERMAWAN (MANAGER HOTEL H) - SIANG HARI
{Sebuh
Ruangan 3X3 persegi berwarna Crem sebuah meja dan satu Unit Komputer terletak
di atas nya dan Pak Hermawan terlihat sedang mengetik ketika pintu terdengar di
ketuk dari luar}
RIMA & DJODI :(Mengetuk pintu dari luar)
Tok...tok...tok...tok
PAK
HERMAWAN :(Sambil terus mengetik)
Silahkan masuk
{Kemudian
Rima & Djodi masuk, Pak Hermawan menghentikan ketikannya dan mempersilahkan
mereka duduk lantas langsung memulai pembicaraan}
PAK
HERMAWAN :Jadi Apa yang bisa saya bantu buat
kalian
RIMA :Tidak banyak pak, hanya beberapa pertanyaan saja sehubungan
dengan sebuah film dokementer yang sedang kami buat dalam tugas akhir kami.
PAK
HERMAWAN :Ya Tentu...apa kita langsung bisa mulai
saja wawancaranya sekarang
RIMA :Boleh (Lalu Rima memberi kode ke Djodi untuk menyiapkan
Cameranya)
{Djodi lalu
mengeluarkan sebuah Tripot dan Camera dari tas Pungungnya, kemudian Djodi
menset Tripot dan Camera di sudut Ruangan sebelah kanan, kemudian Djodi
memberikan microphone kepada Rima}
DJODI :(Rima
melihat ke Djodi, Djodi kemudian memberi sinyal tanda Camera ready)
RIMA :Ok pak Hermawan...kita
sudah siap...
PAK
HERMAWAN :Ya ...
RIMA :Seperti yang telah kita
ketahui ada sebagian Hotel yang pemiliknya masih menyediakan kamar Khusus buat
Tamu istimewa mereka, konon katanya bukan dari golongan manusia, Anehnya lagi
kamar special itu harus nomor urut 13 dan tak boleh di sewakan kepada siapapun
dari Golongan manusia.
RIMA :Menurut hasil Pengamatan
kami ada 45 % Hotel yang sudah tak menggunakan lagi Nomor kamar 13 termasuk di
dalamnya Hotel yang Bapak Pimpin ini, sementara 55 % di antaranya masih
menggunakannya. Pertanyaannya, Apakah Fenomena ini merupakan suatu bentuk lain
dari pembangkangan Tradisi atau karena semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan
sehingga kepercayaan-kepercayaan leluhur sudah tidak acceptable atawa credible
lagi untuk masa-masa sekarang ini.
PAK
HERMAWAN :Ya memang ada sebagian Owner Hotel yang
masih percaya pada Tradisi Nomor Urut 13, atau mungkin punya agreement tertentu
dengan makhluk yang di istimewa kan itu, hal itu sama sekali berbeda dengan
pemilik Hotel yang saya pimpin ini. Owner di sini sudah meninggalkan Tradisi
tersebut, ini tidak bisa dikatakan pembangkangan, karena pembangkangan berlaku
bagi orang yang percaya pada suatu Hal tertentu, lalu kepercayaan itu
dikhianatinya, saya kira khianat di sini sama maknanya dengan pembangkangan
tadi, karena yang kami lakukan adalah bersifat transformasi.
RIMA :Lalu
apakah tradisi baru yang diterapkan dalam perancangan kamar Hotel di sini tidak
mengundang suatu malapetaka atau kejadian-kejadian Aneh atau jelasnya Makhluk
dari golongan Jin mengganggu tempat ini...
PAK
HERMAWAN :Sejauh ini kami belum pernah di datangin
mahkluk dari Golongan tersebut lalu membuat onar di sini, ya... kalau daun
jendela terbanting itu karena tiupan angin, bila ada suara air yang terus
mengalir di bath Room itu juga karena penyewa nya lupa menutupnya. Saya pribadi
percaya makhluk itu ada, dari Sistem reproduksi mereka sama dengan golongan
manusia namun hidup dalam dimensi yang berbeda dan di antara mereka ada yang
baik juga namun sebagian besar golongan mereka adalah sudah menjadi pembangkang
sejak semula.
RIMA :Ya mungkin
itu sejauh yang bapak tahu, bagaimana kalau salah satu karyawan atau salah satu
penyewa mengalami atau di ganggu oleh makhluk tersebut...
PAK
HERMAWAN:Begini Nak saya hendak bicarakan logika
sedikit, Adek pernah menampung Air dalam baskom dari kran...? air tentu akan
mengalir ke baskom lalu bagaimana kalau baskom itu kita hilangkan tentu air
akan mengalir ke selokan atau kemana pun atau apapun yang bisa menampungnya,
hal ini di namakan dengan wadah. Ini sama kasusnya dengan yang kita bicarakan
ini, terus apabila ada tamu atau karyawan pernah mengalami gangguan aneh, hal
ini juga berkenaan dengan wadah yang ada pada mereka, dan itu bisa terjadi di
mana saja dan pada siapa saja yang memiliki wadah itu.
RIMA :Ya saya
faham sekarang Wadah apa yang bapak maksud.
PAK HERMAWAN :Ya saya harap juga...
RIMA :Ini sudah sangat jelas bagi
kami, terimaksih banyak. Bapak sudah sangat membantu tugas Kami.
PAK
HERMAWAN :Ya sama-sama.
{Lalu
setelah salaman dan terimakasih pada Pak Hermawan Rima dan Djodi meninggalkan
Ruangan tersebut, lalu mereka harus keluar masuk beberapa hotel lainnya untuk
maksud yang sama, namun wawancara lainnya tidak ditampilakan secara utuh,
maksudnya wawancara lainnya di tampilkan Visualnya saja secara flash dalam Film
dokumenter mereka nanti, kecuali wawancara mereka yang tertunda dengan Bapak
Soelardjo Manager Hotel X}
Baca Selanjutnya
Baca Selanjutnya
The 13th Room, Bagian Kedelapan
Reviewed by Presiden Kacho
on
23.19
Rating:
Tidak ada komentar: