SEQUENCE 22
TEMPAT
PARKIR JOGLO - ASHAR
{Bedhoot
terlihat sudah di Tempat Parkir, sambil ngobrol dengan beberapa karyawan Pak
Karyo sembari duduk di atas sepeda motor
Andy, ini sudah waktu pulang Jam kerja sudah selesai. Tak lama kemudian Andy,
Djodi dan Rima sudah memasuki halaman Joglo menuju tempat Parkir}
RIMA :Gimana Dhoot mandinya tadi
Puass..?!
BEDHOOT :Wah baru tadi Aku Puas banget mandinya, karena sebelumnya pas
aku ke sana sedang hari libur, so banyak yang berwisata ria dan kamu tahu
sendiri mandi berebutan di pancuran, pasti kagak enak bukan...?! makanya pas
kalian lihat tadi aku puas-puasin diri mandinya, (Bedhoot berlagak seperti penampilan
seorang Visual dalam sebuah iklan, sedikit bergaya geniit) Abiss gak ada
orang sih.
ANDY :(Andy ketika
baru sampai barusan juga ikut terlibat ngobrol dengan salah seorang karyawan,
cuma sebentar) Well Kawan kita siap berangkat balek Jogya niee, mana Djodi
(Bertanya pada Bedhoot dan Rima)
BEDHOOT :Tadi aku lihat di belakang mu, tak kira ikut ngobrol dengan mu.
ANDY :Aku juga
berharap begitu tapi dia gak ikut ngobrol, tadi cuma aku aja sama Pak samat (Pak
samat salah seorang pemahat profesional di joglo pak Karyo)
RIMA :Itu Djodi...(Sambil
menggerakkan kepalanya sebagai petunjuk ke arah kedatangan Djodi)
ANDY :(Dalam logat
Sumatera Utara) Hey...Mana aja Kau
DJODI :Sorry aku
kebelet kencing
BEDHOOT :Syukurlah tak kira kamu sudah di makan Dhemit (Dhemit adalah
makhluk halus menurut kepercayaan bangsa Jawa, Dhemit ini sebangsa gondoruwoe,
tentu Bedhoot cuma becanda saja pada Djodi)
RIMA :Sudah lah Ayo berangkat
sekarang ntar kemalaman di jalanan lagi.
ANDY :Ok...(Sambil
menuju Motor nya yang sudah di duduki Bedhoot)
DJODI :(Sementara
Djodi juga menuju motor yang sudah ada Rima di sana) Well...terus mo tunggu
apa lagi
ANDY & BEDHOOT
:Ayoo (Sambil melaju dari tempat parkir tersebut)
{Tampak
Djodi dan Rima juga bergerak mengikuti mereka, kemudian menghilang di kejauhan}
SEQUENCE 23
PERKAMPUNGAN
PPINGGIR KALI CODE-PAGI HARI
{Hari ini
Rima dan Djodi bersepakat mewawancarai bebearapa orang Awam, di mulai dari
perkampungan semi kumuh Kali Code. Mereka mewawancarai beberapa orang Awam,
terutama orang-orang yang telah lanjut usianya. Wawancara ini di rekam dengan
sebuah Camera video, Djodi pada posisi Cameraman dan Rima Sebagai Interviewer,
hampir setengah hari mereka menghabiskan waktu di Perkampungan yang menempati
Area aliran Kali Code tersebut, semua wawancara di perkampungan ini di insert
sebagai visual Silence, hanya berupa gambar hasil wawancara saja masing Stock
wawancaranya di sajikan sangat cepat hanya 1-2 detik saja, hanya satu hasil
wawancara nya yang audionya di perdengarkan.
Sebuah
gambar Audio Video, terlihat Rima dan satu orang nara sumber sedang di
wawancara oleh Rima}
RIMA :Apa
Pengaruhnya Bila seseoarng mendengar suara ringkikan kuda sekitar jam 3 atau 4
pagi, kemudian di ikuti oleh Sekumpulan orang bermain Drum Band.
NARA SUMBER :Itu kalau menurut orang-orang Tua dahulu (Maksudnya orang
yang telah tua sebelumnya) mengatakan, bila seseorang telah mendengar Suara
tersebut khususnya bagi para pendatang, maknanya seseorang tersebut telah
mendapat signal peringatan dari penguasa Ghaib di sini, bahwa seseoarng
tersebut sudah tinggal lebih dari 5 tahun. terus Apabila dia masih tetap
tinggal 1.5 atau 2 tahun berikutnya seseorang tersebut diperdengarkan lagi
suara yang sama, yang kedua ini bermakna Seseoarng tersebut sudah diterima
sebagai Warga baru yang menempati daerah di sini, hal ini berarti seseorang
tersebut akan sulit meninggalkan Jogya untuk seterusnya. Karena bunyi-bunyian
yang diperdengarkan tersebut merupakan pengangkatan dan pengukuhannya secara
ghaib oleh penguasa ghaib di sini.
RIMA :Lalu suara kuda siapa, yang
terdengar sebelum suara Drum Band mengikutinya...
NARA SUMBER :Itu suara kereta kuda Nyai Ratu memimpin Carnaval tersebut.
Secara ghaib dia di percaya menguasai daerah disini
RIMA :Terus
siapa para Pemain Drum Band yang mengikuti suara Kuda tersebut pak.
NARA SUMBER :Para pemain Drum Band itu semasa hidupnya dulu adalah Para
Pendramband Istana Mataram
RIMA :Setahu
Bapak sejauh mana hubungan para Raja Mataram dengan Nyai Ratu Penguasa laut
selatan yang dipercaya menguasai daerah ini secara ghaib itu
NARA SUMBER :Banyak Versi Cerita mengenai hubungan antara mereka, namun
Pastinya hal itu di luar wewenang saya untuk mejelaskannya, Takuut
Salahhhhhhhh, he he (Saat tertawa semua Gigi kakek nara sumber ini terlihat
ompong).
RIMA :Terima
kasih Kek, ini pertanyaan terakhir dari saya “Apa Kakek pernah mendengar bahwa
ada kamar dengan urutan nomor khusus pada setiap Hotel di kota ini di
peruntukkan untuk siapa...?”
NARA SUMBER :Ya itu tadi untuk sang Nyai Ratu Penguasa Ghaib Daerah ini.
{Rima
memberi kode Cut Kepada Djodi pertanda Wawancara ini sudah selesai, kemudian
Djodi mendekat ke arah Rima dan kakek Nara Sumber itu menyalaminya sambil
megucapkan banyak terimakasih, Rima juga melakukan hal yang sama seperti Djodi.
setelah berbasa basi sebentar lalu mereka Coii dari Ruma Kakek Tua tersebut}
SEQUENCE 24
JALANA
YOGJA - PETANG MENJELANG SORE
{Sepanjang
Jalan X, beberapa Tukang becak Stand Bye menunggu sewa ada juga di antara
mereka yang tertidur di atas becak mereka, beberapa Kios menghiasi Trotoar
Jalan tersebut, lalu lintas masih lenggang. Rima Dan Djodi merasa perlu
memasukkan beberapa scene hasil wawancara dengan beberapa Tukang Becak, penjual
kaki lima dan siapa saja yang akan
mereka temui di jalan ini, karena Hal ini untuk memberi kedalaman kekuatan
gambar juga Narasi dari Film Dokumenter yang sedang mereka garap ini. Semua
Stock shoot di sini akan ditampilkan secara Flash saja tidak untuk Ilustrasi
narasi. Lokasi ini adalah tempat terakhir untuk hari ini, sementara besok
mereka berencana mewawancarai beberapa pengelola Hotel}
SEQUENCE 25
LOBBY
HOTEL X - JAM 09:00 PAGI
{Djodi dan
Rima terlihat Duduk di sofa lobby tunggu sedang menunggu Pak Soelardjo,
Pimpinan management Hotel X, antara mereka telah punya janji wawancara pada jam
09:05 pagi, tetapi sampai sekarang pak Soelardjo belum kelihatan batang
hidungnya, padahal dia sendiri yang menyepakati waktunya. Tak lama kemudian
terlihat Pak Soelardjo memasuki Hotel, namun kenapa dia tidak menuju ke tempat
Djodi dan Rima telah menunggu sedari tadi, karena janji wawancara di sepakati di ruang tunggu.
Namun pak Soelardjo terlihat langsung menuju Ruang kantornya}
RIMA :Wah Gawat
Djod...jangan-jangan dia lupa kalau dia punya janji sama kita hari ini...(Rima
Sambil melihat Pak Soelardjo menuju Ruang kantor nya)
DJODI
:Mungkin juga, tetapi bisa jadi juga dia merubah tempat wawancaranya
RIMA :Maksud
mu...?!
DJODI :Ya
bisa jadi dia ingin kita mewawancarainya tidak di tempat terbuka seperti ini,
karena wawancara ini sangat sensitive
RIMA :Ok...Bisa jadi juga, namun
paling tidak dia kan bisa memberitahukan kita saat dia masuk tadi, padahal dia
tahu kalau kita sudah menunggu sesuai kesepakatan, lagian tadi aku sempat
menangkap matanya melirik ke arah kita...
DJODI
:Kita akan menunggu beberapa saat, bila dia juga tidak muncul atau mengirim
seseorang kepada kita. kita akan menyusulnya.
RIMA :Well...What Ever.
{Tak lama
kemudian Rima melihat Pak Soelardjo berjalan ke arah luar Hotel sangat
terburu-buru, di luar telah menunggu mobil siap mengangkutnya}
RIMA :(Rima mengoncang-goncang
tubuh Djodi, sambil menunjuk ke arah Pak Soelardjo sedang menuju mobilnya)
Djod...Djod...Djod...lihat...Pak Soelardjo malah Pergi
DJODI :(Djodi
yang sudah siap dengan Camera di tangannya, lalu mengejar Pak Soelardjo)
Wah ini gak bisa dibiarkan, Ayoo Rim
{Sesaat Pak
Soelardjo hendak naik Mobil, Rima berhasil mencapainya. Sementara itu Djodi
yang gak ingin kehilangan moment. Adegan tersebut langsung di abadikan }
RIMA :Pak...Pak
Soelardjo. Maaf Pak kemaren kita telah sepakat wawancara dengan Bapak hari ini
PAK
SOELARDJO :(Bergaya Sok Lupa) Oh Iya saya
lupa, ada janji mendadak. Kamu datang besok lagi aja
RIMA :Jam berapa
Pak...
PAK
SOELARDJO :(Sudah di dalam mobil, pintu belum
di tudup) Jam 09:00 pagi (Kemudian pak Lardjo menutup pintu mobil dan
pergi)
RIMA :(Rima menghela nafas
lalu menuju ke tempat Djodi berdiri) Aaah payah...kita dimainin...Dasar...!
DJODI :(Sambil
menutup lensa Camera) memang payah, seperti orang bersalah aja, harus
menghindar segala, seperti Koruptor puluhan trilion yang di Ibukota negeri aja
yaa...
RIMA :Bikin kesel bangat, lebih
enak wawancarai sama Jin atawa hantu, kita gak perlu ngejar malahan sebaliknya
kita yang di kejar-kejar semenjak dua bulan terakhir.
DJODI :Ha
ha ha...
RIMA :Ngapa
ketawa Emang ada yang lucu pa,...
DJODI
:Muka mu kalau lagi kesel jadi tirut gitu, manis siih cuma kok lucunya lebih
ketara dari manisnya, ha ha ha ahaaaaaaah, sory Rima (Sambil mengab-mengab)
jangan marah tiba-tiba saja aku jadi sangat terhibur melihat kamu,...Thanks...Thanks
bangat kamu memang makhluk paling Manis bagi ku (Djodi coba menetralkan
kondisi)
RIMA :Emang aku Wanita penghibur
mu, Enak Aja...
{Rima cabut
dari tempat tersebut, lalu Djodi mengejarnya}
DJODI
:AaaaaaaaaaKan Kamu marah Aku kan cuma becanda Riimaaaa...?! Dan kamu bagi ku
bukanlah penghibur seperti yang (Tiba-tiba Djodi terdiam sejenak, karena Dia
merasa tali sepatunya lepas dan terinjak oleh sepatu yang satunya dan Djodi
harus mengikat kembali) kamu (Menunjuk ke arah Rima) maksudkan.
Percayalah (Tiba-tiba suasana nya berubah serius) percayalah Rima
RIMA :(Sekarang
malah Sebaliknya Rima yang tertawa terbahak sambil tetap berjalan menuju tempat
parkir) ha ha ha ha...Emang enak dikerjain (Sambil berlarian menggapai
Motornya) kosong-kosong, kosong-kosong
DJODI
:Benar nie kamu gak ngambek lagi...?! (Diam sebentar seperti kecele, merasa
telah dikerjai, namun tiba-tiba Djodi menduduk dengan kedua lututnya, tentu ini
hanya canda) Oh...thanks alot
Rima...thanks you banget...(Kemudian berdiri dan tertawa
sepuas-puasnya, Ntah kenapa hari ini mereka terlihat beda Ngak kaku seperti
sebelumnya, terutama setelah pulang dari lokasi Penelitian Andy Dan Bedhoot,
sekarang mereka lebih terlihat santai, dinamis dan tentu benih-benih cinta yang
terpendam kekeringan selama ini sudah mulai menemui mendungnya tinggal menunggu
hujan)
{Kemudian
mereka meninggalkan Hotel X, karena ada beberapa pemilik atau pihak managemen
hotel lain yang harus mereka Wawancarai. Tak lama setelah itu mereka terlihat
memasuki Hotel H}
Baca Selanjutnya
Baca Selanjutnya
The 13th Room, Bagian KeTujuh
Reviewed by Presiden Kacho
on
23.16
Rating:
Tidak ada komentar: