The 13th Room, Bagian Ke Empat


SEQUENCE 13
LOBBY HOTEL  A - PAGI HARI 


{Rima & Djodi terlihat tergesa-gesa masuk dalam Lobby Hotel A, sejumlah orang lalu lalang juga terlihat tamu hotel chek in dan out di meja resepsionist yang berada di sebelah kanan pintu utama masuk hotel. Hari ini hari keberuntungan bagi Rima dan Djodi karena tingginya kesibukan di Hotel ini, ada sebuah lembaga sedang mengadakan Seminar, so kedatangan Rima dan Djodi ke hotel ini tentu tidak mengundang  tanya dan perhatian apalagi dengan tujuan dan kepentingan yang sama sekali berbeda dari pengunjung kebanyakan. Sangat singkat waktu yang mereka butuhkan, mereka tidak perlu berlife ria atau bertangga ke lantai atas, karena lokasi kamar yang hendak mereka survey di lantai dasar, karena nomor urutnya 13, cuma nomor kamar ini yang mereka ingin tahu, target mereka cukup mensurvey seratus buah hotel saja dengan berbagai level (Melati atau Bintang) lalu di antara sekian itu ada berapa hotel yang memiliki nomor urut kamar 13 atau langsung loncat ke nomor Urut berikutnya

Rima & Djodi berada di lorong yang membelah antara deretan dua kamar, beberapa orang lalu lalang, ada juga tamu yang baru chek in masuk kamar 14, mereka menghitung nomor urut kamar hotel dari pertama hingga 12 dan langsung 14. mereka terlihat berdiri di sana melihat lagi kalau-kalau mata mereka kabur, tetapi memang tidak ada nomor 13, setelah mereka cukup yakin lalu mereka meinggalkan Hotel tersebut .

Hari ini benar-benar sangat melelahkan bagi Djodi Dan Rima, sampai menjelang sore kerjaan mereka hanya keluar masuk Hotel seperti turis yang kehabisan kamar hotel malahan lebih parah dari itu. Namun di sisi lain mereka berdua puas karena target mereka untuk mensurvey seratus hotel telah mereka penuhi 50 Hotel, di antara 50 hotel semuanya berlevel Bintang, 20 Hotel di antaranya tidak memiliki nomor kamar 13, sisanya atau 30 Hotel masih memiliki nomor kamar 13

Untuk malam hari mereka putuskan untuk istirahat, karena besok hari mereka harus bertarung dengan waktu lagi. namun sebelumnya Rima tetap setia mengantar Djodi ke kos-kosan, saling mengucapkan Say God bye}

DJODI :Thanks Rima,...Sampai besok.

RIMA :Sama-sama,...(Namun sebelum benar-benar Rima coii dari Djodi,...) Hey,...Djod  jangan lupa Besok di Hotel F, jam 10:00 pagi.

DJODI :(Sambil menabik tangan kanannya, seperti Prajurit menghormati Komandan, tentunya hanya bercanda) Siiip,..! (Kemudian Djodi menghilang di balik pagar tembok kos-kosannya)

{Kemudian Rima juga perlahan-lahan menghilang di kejauhan} 


SEQUENCE 14
RUANG TUNGGU LOBBY HOTEL F - SIANG HARI


{Dua set sofa empuk tertata apik di sudut ruangan lobby Hotel F. dua wanita terlihat mengisi sisi sofa di sana, satu nya sekitar 45 tahun yang satunya kemungkinan adalah anaknya kira-kira berumur 19 tahun, sedang berbincang- bincang, awalnya Djodi tidak terlalu tekesan dengan ke dua wanita tersebut, karena biar bagaimanapun Djodi gak mau terlihat matanya kasak kusuk kalau dalam kondisi serba labil seperti ini Image harus tetap terjaga, walaupun anak perempuan Ibu tersebut cukup menggoda untuk di lihat karena cukup seksi, berjilbab serta kaos dan jeans Ngepas tak mampu menutupi lekuk tubuh gadis 19 tahun tersebut, amat membagkitkan hasrat setaniah siapapun lelaki yang melihatnya, kecuali buta. Namun ketika samar-samar perbincangan mereka terdengar Aneh, Djodi yang sedari tadi cuek bebek, fungsi pendengarannya mulai ditigkatkan sambil tetap tidak dengan sering melihat ke kedua wanita tersebut, lamat-lamat Djodi mendengar ke-dua wanita itu membicarakan sesosok Makhluk aneh,...}

WANITA MUDA (Iin) :(Duduk menghadap ke Ibunya, kaki kananya di angkat menutupi kaki kirinya, ekpresi mencoba meyakinkan ibunya) Iya,...Ma Iin melihat sendiri sosok orang aneh atau hantu, belum bisa Iin pastikan karena belum pernah melihat wajah makhluk itu, habis gimana makhluk itu selalu muncul tiba-tiba, kayak semalam waktu Iin abis dari Cafe, sewaktu buka pintu kamar mau masuk tiba-tiba ada yang lewat berjubah hitam panjang sampai bawah itu pun Iin lihat dari belakang, gak sempat liat dari depan.

DJODI            :(Terlihat Djodi berusaha lebih keras untuk mendengarnya, berdiri sebentar seolah-olah hendak pergi, namun sebenarnya itu hanya akal akalan nya saja biar bisa duduk lebih agak dekat dengan kedua wanita tersebut, karena kalau pindah langsung dengan gaya GESER, bisa mengundang perhatian, hal ini akan membongkar Misi Nguping nya)

IBU WANITA MUDA         :(Ibu wanita muda terlihat seperti tak yakin) Apa kamu yakin itu mahkluk aneh atawa hantu, Iin,..!

WANITA MUDA (Iin): Aduuh Ma,...Iin liat dengan mata kepala sendiri,..?? pernah di malam yang lain makhluk itu muncul di ujung pertigaan gang tempat kamar kita, waktu itu hanya dua detik Iin melihatnya, karena mata Iin terhalang dinding kamar yang membentuk gang itu dan makhluk itu menghilang di sana.

IBU WANITA MUDA         :Sepertinya kok masih kedengaran ganjil untuk Mama ya,...?

WANITA MUDA (Iin) :(Sambil kedua tangannya memegang dan menrik tangan kanan Ibunya) Aduuuuhhhh Mama, kok masih gak percaya sama Iin Sih,...?! Maa ! Iin setelah malam itu paginya Iin chek ke resepsionist nanyain apa ada tamu hotel yang dari Pakistan atau Timur Tengah, mereka bilang semenjak Amerika memulai serangan di Afghanistan lalu di susul Irak sekarang sama sekali tidak pernah ada tamu dari negara-negara yang Iin maksud.

IBU WANITA MUDA :(Bergaya seperti orang begoo yang ingin tahu) Kalau gitu terus siapa dong,..?!

WANITA MUDA (Iin) :Iiiiiih Mama,...!? kalau bukan Hantu ya Siapa lagi.

{Saat itu lelaki yang di panggil papa oleh Wanita Muda tersebut mendekati mereka}

IBU WANITA MUDA : Kok lama Sih Paa

LAKI-LAKI YANG DI PANGGIL PAPA :Oh ini, tadi  kartu Credit papa susah akses nya, ada gangguan koneksi. supir nya mana

WANITA MUDA (Iin) :Oh pak Mamat tunggu di parkir Paa.

LAKI-LAKI YANG DI PANGGIL PAPA            :Tas dan barangnya sudah di bawa semua ke mobil.

WANITA MUDA (Iin) :Iya Paa

IBU WANITA MUDA         :Iya Ayoo Paa pak Mamat sudah lama nunggu di parkir tuuh,...!

LAKI - LAKI YANG DI PANGGIL PAPA          :Ya ayo, tunggu Apa lagi mau tinggal seminggu lagi di sini apa !!?

{Lalu keluarga tersebut meninggal kan Lobby Hotel dan menghilang di kejauhan, saat bersamaan Rima terlihat sedang menuju ke sofa tempat dimana Djodi duduk menunggunya}

RIMA :(Sambil menghempaskan panggulnya ke Sofa) tumben kamu kedahuluan nie,..!

DJODI :(Masih seperti orang bego)

RIMA :Hehh,... Djod kamu bengoung, kenapa,...?!

DJODI :(Pura-pura terkejut) Eh Rima (Djodi sudah mulai berani bercanda dengan Rima, lebih sering ketika mereka belum dalam satu Tugas seperti sekarang ini) Baru datang,...??! Ohh Iya aku tadi pakai motor ku, makanya kecepatan. Eh Rima kamu pasti gak percaya apa yang baru saja aku dengar,...

RIMA : Ada Apa,...

DJODI :Barusan ketika aku menunggu kedatangan dirimu yang katanya selalu Tepat waktu itu (Ekspresi di buat agak kesel) tanpa sengaja aku mendengar dua orang wanita Ibu dan anak perempuan yang tadi duduk di situ (menunnjuk ke sofa di belah kirinya Djodi), membicarakan sesuatu bahkan anak perempuannya pernah melihat dua kali mahkluk berjubah hitam panjang, namun tak pernah sekali pun dia melihat wajah makhluk Aneh itu, berhubung dia lihat nya dari belakang atau dari samping. Awalnya dia pikir tamu dari Timteng, Afghanistan atau Pakistan, tetapi ketika besok pagi nya dia menanyai resepsionist tak ada tamu dari negara-negara tersebut bertandang ke Hotel ini selama hampir setahun.

RIMA : (Sekarang kebalikan Rima yang bengoung)

DJODI            :Kok sekarang malah kamu yang bengoung. Ada apa ini (Sambil memainkan tangan kananya di depan mata Rima) kamu masih di sini Gak,...!

RIMA :(Rima tidak membalas guyonan Djodi) Ah gak papa Djod, hanya saja mendengar cerita kamu tadi. Aku jadi Ingat lagi tentang mimpi yang aku alami tempo hari, kamu Ingat,..??! (Sambil melihat ke arah Djodi)

DJODI            :Ya tentu aku Ingat, namun waktu itu kamu gak menggambarkan sosok atau kostum yang bagaimana makhluk Aneh itu gunakan, bukan,...!

RIMA :(Menjawab Djodi, tetapi tidak melihat ke arah Djodi, melainkan pandangannya lurus ke depan seperti kosong)  Ya kostumnya persis seperti yang kamu gambarkan barusan.

{Sekarang ke duanya terdiam untuk beberapa saat}

DJODI            :(Djodi memulai pembicaraan, untuk memecahkan suasana beku saat itu, dengan suara berat) Ok Rima, Aku kira kita sudah bisa mulai sekarang.

RIMA :(Rima seperti berat sekali untuk bergerak dan bila saja Djodi tidak coba memecakan kebekuan suasana, kemungkinan besar Rima akan larut dalam rasa malas yang tiba-tiba) Ok,...Let’s Do it Man.

{Kemudian mereka berdua meninggalkan sofa tunggu, seperti planning sebelumnya. Mereka harus mencapai 100 buah Hotel sebagai Target. Setelah di check Hotel ini memiliki nomor Urut kamar 13, dan Informasi ini untuk semetara waktu dianggap sudah cukup.

Hari ini mereka harus mendatangi 49 Hotel lagi, hanya untuk mengetahui nomor urut hotel yang memakai nomor 13 dan tidak, sementara kunjungan-kunjungan berikutnya adalah wawancara dengan pihak managemen}


SEQUENCE 15
            HALAMAN HOTEL  Z - SORE HARI                


{Djodi dan Rima tampak keluar dari pintu Lobby Hotel Z, ini Hotel terakhir Setelah puluhan hotel mereka keluar-masuk hari ini. Mereka menuju parking area sambil ngobrol tak begitu jelas apa yang mereka obrolkan karen posisi Camera Long Shoot. Ketika Camera di dekatkan ke Medium Shoot baru terdengar pembicaraan mereka, sementara mereka sudah di tempat Parkir}

RIMA :Akhir nya 100 buah Hotel target kita sudah tercapai, Aku merasa lega

DJODI :Ya,...bagaimana kalau besok kita ambil istirahat untuk satu hari atau dua hari

RIMA :Ya mengapa tidak,...Aku akan menelpon Andy nanti

DJODI            :Untuk apa,..?!

RIMA :Dulu dia pernah nawarin kita main ke tempat penelitian mereka, katanya di sana alam nya menyegarkan bagus untuk hilangin Strees.

DJODI            :Wow,  Kedengarannya sangat menarik, Ok Aku ikut.        

RIMA :Dan yang paling penting Andy akan memperkenalkan kita dengan seorang lelaki bijak yang menjadi guru baru spritual Andy.

DJODI            :Well sepertinya aku sudah tak sabaran ingin segera ke sana. Ok Rim kita harus pergi sekarang hari sudah menjelang magrib, sampai besok ya.


{Mereka berjabat tangan, kemudian menaiki sepeda motor masing-masing dan meninggalkan tempat tersebut} 


Selanjutnya
The 13th Room, Bagian Ke Empat The 13th Room, Bagian Ke Empat Reviewed by Presiden Kacho on 23.07 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.