Menulis Berita, Part 3

Paragraf kedua berita di Spartan Scroll menjawab salah satu pertanyaan lima W satu H, yakni mengapa. Paragraf kedua berbunyi: “Mayoritas mahasiswa tidak punya akses di rumah sehingga ini adalah salah satu cara bagus untuk membantu mereka mendapat informasi terbaru,” kata rector Terrance Devney. Kutipan rector itu bersifat langsung. Kutipan langsung yang pendek lebih disukai ketimbang panjang lebar.
Paragraf ketiga dalam berita Spartan Scroll tersebut mengembangkan fakta bagaimana, dan memberi tahu pembaca di mana ia akan terjadi. “ Mahasiswa dapat masuk melalui komputer di perpustakaan dengan menyerahkan kartu mahasiswanya dan memberi alasan yang kuat untuk menggunakan Internet.”
Paragraph-paragraf selanjutnya –yang bervariasi panjang pendeknya—mengembangkan berita lebih mendetail. Beberapa orang yang terlibat memberi penjelasan dan opini. Dengan memasukkan mereka ke dalam berita, reporter telah menambahkan elemen manusia, yang akan menambah daya tarik. Berita yang hanya sekumpulan fakta tanpa komentar dan penjelasan dari orang yang terlibat akan menjadi tak menarik bagi pembaca. Semua opini diatributkan kepada orang tertentu. Pembaca jadi tahu siapa yang bicara. Beberapa komentar dikutip langsung (“setiap dosen akan bertanggungjawab mengawasi penggunaan internet di ruang kuliah mereka,” kata Davis), dan lainnya kutipan tak langsung (“Menurut Davis, ruang kuliah dan kantor juga akan punya akses Internet”). Reporter mendapat fakta dari banyak sumber untuk berita ini.
Paragraf terakhir, tentang berbagai koneksi Internet yang dapat dilakukan mahasiswa dari kampus, menjadi fakta yang paling kurang penting dan dapat dibuang dari berita. Ini adalah karakteristik dari bentuk piramida terbalik. Akan tetapi, ketika menulis, reporter boleh berasumsi bahwa paragraf terakhir dari beritanya akan dibuang: fakta atau opini yang menarik bagi pembaca harus dimasukkan meskipun tidak tampak sepenting fakta utama yang ada dalam berita.
Reporter yang menulis berita tersebut di atas menggunakan penilaian personal untuk mengurutkan fakta dari yang paling penting ke yang kurang penting. Setiap reporter melakukan hal ini. Nanti, dalam tahap copy-editing, orang lain akan membaca berita itu dan menentukan, antara lain, apakah fakta itu telah disajikan secara logis dan relevan. Jika copy editor menganggap penyajiannya tidak bagus, maka teras berita dan beberapa bagian isi sebaiknya ditulis ulang dengan memberi penekanan yang lebih baik atau menunjukkan perkembangan terkini. Penulis pemula mungkin berkonsultasi dengan editor selama tahap penulisan untuk menentukan penekanan dan urutan penyajian.

Meskipun editor dapat membuang paragraf terakhir dalam berita berbentuk piramida terbalik tanpa mengurangi isi berita, selama beberapa tahun terakhir ini para editor dan reporter menentang praktik tersebut. Kini mereka lebih menekankan pada pengakhiran berita. Perubahan ini juga akibat dari usaha editor untuk menjaga agar pembaca tetap mau membaca berita sampai selesai. Untuk itu, reporter terkadang menempatkan kutipan atau fakta menarik di akhir berita, atau mereka membiarkan pertanyaan yang dimunculkan di awal berita tetap tak terjawab hingga ke paragraph terakhir. Penyimpangan dari bentuk piramida terbalik ini menunjukkan evolusi penulisan jurnalistik yang terus berjalan, khususnya untuk Koran.

Baca Selanjutnya
Menulis Berita, Part 3 Menulis Berita, Part 3 Reviewed by Presiden Kacho on 00.16 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.