Struktur Penulisan Feature, part 4

  1. The First-Person Story. Ini kisah tentang seseorang yang menuturkan pengalamannya. Ada peristiwa personal yang ditunggu khalayak. Korban bencana alam nasional yang selamat, pertemuan seseorang dengan tokoh terkenal, pengalaman bertemu dengan hal-hal gaib, adalah contohnya.

  1. The Historical Story. Features tentang sejarah. Tempat-tempat bersejarah, kisah di balik peristiwa sejarah, di balik kehidupan tokoh-tokoh sejarah, merupakan contohnya.

  1. The Hobbyist Story. Ini kisah-kisah tentang kegemaran yang unik dari seseorang. Kisah-kisah kolektor barang-barang antik, tidak biasa, aneh, biasanya dilaporkan wartawan. Misalnya, kolektor mainan kendaraan perang yang memiliki puluhan barang dirumahnya. Seorang kakek yang hobbinya bermain layang-layang.

  1. The How-To Story. Ini kisah-kisah “how to how-how “, bagaimana seseorang atau sesuatu hal memproses sebuah kegiatan. Ketidaklazimannya misalnya diukur dari kepakaran atau keanehan kejadiannya. Bagaimana keberhasilan seseorang mencangkok tanaman tertentu hingga tumbuh dan berbuah dalam waktu yang tidak biasa. Kisah pengacara yang selalu memenangkan perkara. Bagaimana penulis cerita anak-anak membuat karya fiksi yang laku jutaan kopi dalam waktu singkat.

  1. The Invention Story. Kisah-kisah feature tentan penemuan-penemuan. Misalnya: seorang peneliti menemukan pengobatan dari tetumbuhan atau hewan-hewan atau sesuatu yang tidak terduga. Seorang guru daerah menemukan metode pengajaran yang efektif. Seorang pelajar menemukan perakitan tehnologi robot.

  1. The Medical Story.  Setiap manusia bisa sakit. Orang akan mati. Ini merupakan kisah-kisah feature. Seorang anak memiliki tumor hingga kepalanya membesar di luar proporsi. Sebuah rumah sakit pemerintah menolak operasi pasiennya yang miskin. Wabah SARS menyerang rakyat Singapura. Penolakan penderita AIDS disingkirkan masyarakat.

  1. The Odd-Ocupation Story. Ini menyangkut kisah-kisah pekerjaan yang unik. Kisah pembersih jendela luar gedung pencakar langit yang menempel diketinggian puluhan tingkat dikota-kota besar. Kisah pekerjaan sehari-hari penggali kubur. Atau perias jenazah, atau pembakar mayat orang yang diabukan. Kisah kepala pasukan penjinak bom di kepolisian kota.

  1. The Overview Story. Kisah-kisah yang mengulas sebuah fenomena actual dimasyarakat. Peristiwa-peristiwa kebakaran, yang banyak terjadi dikota saat musim kemarau, dilaporkan melalui penuturan human interest. Khalayak diberi ulasan informasi mengenai problema social: dalam pengisahan yang bersifat emosional, dan hal-hal yang menyentuh rasa manusiawinya. Ulasan fenomena kebakaran menjadi tidak kering, berisi statistic semata. Ada aparat penyidik, ada pihak asuransi, ada korban kebakaran dan pihak-pihak terkait lain yang mengemukakan pendapat, keadaan, kesulitan, penderitaan, dan solusi-solusi mereka.

  1. The Participation Story. Kisah-kisah feature ini dibuat dengan keterlibatan penuh dari penulis. Seorang wartawan tinggal dan hidup berbulan—bulan diwilayah konflik, mengikuti dan mengamati pertempuran yang terjadi. Laporannya memberi detil-detil yang jarang terungkap pemberitaan regular. Ahmad Yunus, mahasiswa jurnalistik, meminta ijin kelompok Punk diberbagai kota, untuk meliput ia sampai sebulanan lebih hidup dan tinggal serta mengenali kehidupan para Punk’ers. Lalu melaporkannya dengan rincian dan amatan fakta-fakta yang belum terungkap disebuah majalah.

  1. The Profile Story. Wartawan kerap men-feature-kan profile tokoh-tokoh public yang tengah jadi pembicaraan. Feature “profile” menggambarkan potret diri seseorang. Bagaimana ia terlihat, berbicara dan berpendapat. Selain mewawancara tokohnya, penulis profil yang baik mengerjakan riset dan mewawancara orang-orang yang mengenali tokoh tersebut.

The Unfamiliar Visitor Story. Kisahnya mengangkat perspektif orang-orang yang menjadi unfamiliar visitor di masyarakat. Melalui perspektif mereka, khalayak memahami sebuah peristiwa dengan lebih baik lagi. Ketika konflik agama dan suku terjadi di wilayah timur Indonesia, orang-orang Ambon atau Maluku (unfamiliar visitor) yang tengah berada di Jakarta di wawancara. Tanggapan, kepedulian, dan kehidupan mereka dilaporkan. Ketika bom meledak di Bandar udara Roma, Itali, beberapa media mewawancara mahasiswa-mahasiswa Arab yang tengah studi. Para mahasiswa itu (unfamiliar visitor) memberi perspektif tertentu terhadap persoalan terorisme. Kisah-kisah feature mereka memberi bobot pemahaman tertentu bagi khalayak.
Struktur Penulisan Feature, part 4 Struktur Penulisan Feature, part 4 Reviewed by Presiden Kacho on 00.30 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.