The 13th Room, Bagian Kesepuluh


SEQUENCE 32
RUANGAN DOSEN - SIANG HARI


{Rima terlihat sedang duduk di ruangan sekretaris Pak Andar, Djodi mengetuk lalu sang sekretaris mempersilahkan masuk}

DJODI :(Nafasnya masih tersengal-sengal, langsung memulai pembicaraan dengan Rima) Dah Lama Rim...

RIMA :Baru dua menitan...

DJODI            :Ooo bagus lah tak kira kamu sudah jamuran di sini (Djodi masih sempat bikin joke dalam nafasnya yang tersengal itu)

RIMA :(Rima melihat ke arah Djodi) kamu kenapa tenangkan dulu nafas mu relax dulu, setelah itu baru ngomong. Kayak orang baru dari perang aja.

DJODI            :Ya memang aku baru dari perang

RIMA :Apa Maksud mu

DJODI            :Aku nginap di tempat Bedhoot bagun ku terlambat, lalu aku bergegas ke kamar mandi, cuci muka gosok gigi, aku gak kepikir lagi sikat gigi siapa yang ku pakai, pakek baju terus aku hidupkan motor Bedhoot tak panasin  sebentar begitu aku hendak pergi Wah rasanya kok aneh, tak liat ban nya kempes, aku balikin kunci nya ke Bedhoot, selanjutnya kamu tahu sendiri aku berlarian dari sana kemari

{Kali ini Rima benar-benar gak bisa lagi nahan tawanya, padahal tadi ngomongnya aja mereka tahan-tahan, Sang Skretaris menegur mereka dengan meletakkan telunjuknya di kedua belah bibirnya sambil melihat ke arah Rima dan Djodi yang sudah gak terkontrol itu. Tak lama kemudian Sang sekretaris memberi signal lagi tapi kali ini untuk mempersilahkan mereka masuk ruangan Pak Andar, Pak Andar memang sedikit Exentrik karena cuma dia saja yang pakai sekretaris di sini, maklum pak Andar ini seorang penulis sekenario film atau sinetron yang laris, bisa di bilang pemasukannya beda dengan dosen-dosen yang lain, oleh karenanya dia mengkaryakan adek iparnya yang lulusan sebuah perguruan tinggi swasta jurusan sekretaris itu, abis menurutnya sudah ngelamar ke sana kemari tidak keterima, lalu pak Andar memperkerjakan di kantornya, namun Akhirnya Pak Andar harus rela membagi ruangan kantornya di bagi dua

Ketika Rima Dan Djodi memasuki ruang Pak Andar terlihat sedang duduk, kursinya seperti sebuah kursi direktur, mejanya rapi sebuh Komputer terletak di atas mejanya agak ke kiri, sebuah Camera MiniDV terlihat ada di atas meja nya juga, sepertinya dia habis memplay back ulang hasil shooting Rima Dan Djodi}

PAK ANDAR            :Silahkan duduk...

{Rima Dan Djodi lalu duduk di kursi yang memang sudah tersidia di depan meja pak Andar}


PAK ANDAR :Saya sudah melihat hasil kerja kalian, menurut saya itu hasil kerja genius, thema yang kalian angkat lalu tempat-tempat atau lokasi serta orang-orang atau nara sumber yang ada di dalamnya, serta draft narasi yang kalian hasilkan, hampir dipastikan kalian akan memperoleh nilai A untuk hasil kerja kalian yang mendekati sempurna ini.

{Rima dan Djodi sesaat saling berpandangan dan tersenyum senang satu sama lain, ada rasa bangga di dalam masing-masing mereka}

PAK ANDAR            :Namun ada satu tempat lagi yang belum kalian masukkan sehubungan dengan thema yang kalian angkat ini.

RIMA & DJODI :Boleh kami tahu apa nama tempat itu Pak...?

PAK ANDAR            :Kalian sudah sering mendengarnya

RIMA & DJODI :Ya di mana Pak...?!

PAK ANDAR            :(Tersenyum tipis) kalian benar akan ke sana...?! Ok tak kasih tahu, tempat itu adalah sebuah perkampungan Pantai, orang menyebutnya...‘Parang Tritis’. Bila kalian memasukkan satu tempat itu lagi maka karya kalian ini bisa Bapak katakan Excellent.

RIMA :Kami akan ke sana pak

DJODI            :Iya kami akan berangkat hari ini juga

RIMA & DJODI :Terimakasih banyak atas apresiasi dan masukannya...

{Kemudian mereka pamitan dengan pak Andar sambil tak lupa mengambil kembali Camera, kaset juga draft narasi untuk di sempurnakan lagi}



SEQUENCE 33
HALAMAN PARKIR KAMPUS - SIANG HARI


{Rima dan Djodi terlihat Menuju tempat parkir, sehabis bertemu Pak Andar}

DJODI            :Rima...jam berapa kita ke pantai Parang Tritis...

RIMA :Menurut ku lebih baik kita pergi setelah Ashar

DJODI            :Bagus lagian kita juga perlu melakukan beberapa persiapan...Ok kalau Gitu mau kah kamu mengantarkan Aku ke Kos sekarang...?

RIMA :Ya...tentu lagian aku masih bawa helm kamu tuh (Sambil menunjuk ke arah motor yang di parkir)

DJODI            :Thanks Rima,..Well so apa yang kita tunggu lagi Aku perlu mandi badan ku sudah gatalan...

RIMA :Ok...

{Kemudian mereka meninggalkan tempat parkir tersebut menuju kos-kosan Djodi}





SEQUENCE 34
PINTU PAGAR KOS-KOSAN DJODI  -  SIANG HARI


{Rima Terlihat menghentikan Motor di depan Pintu pagar, lalu Djodi turun dari motor, lalu Rima tancap Gas lagi}

DJODI            :Thanks... (Lalu Djodi menghilang di balik tembok pagar Kos-kosannya)


SEQUENCE 35
KOS-KOSAN DJODI  -  SIANG HARI


{Djodi terlihat membuka pintu kamarnya, tanpa menyalakan lampu, lalu menghamburkan dirinya ke kasur, dia tertidur beberapa saat, sebuah kipas design kuno bergantung di langit-langit kamar berputar pelan beberapa berkas cahaya terlihat menembusi ventilasi jendela yang masih tertutup rapat. Masih di kamar yang sama tiba-tiba beberapa orang berjubah dan bertopeng merah persis seperti yang digambarkan dalam mimpi Rima, mereka masuk melalui jendela seketika itu juga menuju tempat tidur, lalu membungkus tubuh Djodi yang sedang tidur dengan kain sprey, di gelindingnya Djodi bersama kain tersebut hingga tubuh Djodi terlihat seperti Mayat yang sudah di kafani, sementara Djodi terlihat meronta dasyat di dalam gulungan sprey tersebut. Ntah kenapa saat itu pintu kamar Djodi terbuka sebuah Cahaya putih masuk lewat pintu tersebut, hingga membuat makhluk aneh tersebut menjerit, ketakutan dan menghilang. Saat itu Djodi terbangun dari tidurnya, dia baru sadar ternyata apa yang di alami barusan hanya sebuah mimpi buruk belaka, masih dengan nafas tersengal-sengal Djodi bangkit dari tempat tidur membuka jendela kamar juga pintu, kemudian Djodi masuk ke kamar mandi yang berada dalam kamarnya mengambil segayung air dari Bak lalu di sapukan ke wajahnya. Kemudian kembali lagi kekamarnya lalu mengambil jam tangan yang terletak di atas meja kecil di sisi ranjangnya, waktu sudah menunjukkan jam 03:00 sore, kemudian di raihnya handphone dari atas tempat tidurnya, lantas menelphone Rima}

DJODI            :Hallo Rima...(Terdengar sahutan hallo juga dari seberang)

RIMA :Hiii Djoodi...

DJODI            :Rima...mungkin aku agak terlambat, Aku baru saja terbangun dari ketiduran dan sekarang aku baru akan mandi dan mengemasi hal-hal yang perlu aku bawa. Oh iya Nanti pakek Motor ku aja, aku akan jemput kamu...tunggu ya...

RIMA :(Terdengar dari seberang) Ok salaaaaaam

{Djodi menghidupkan lampu kamarnya sedari tadi kamarnya hanya memiliki penerangan Pas-pasan alias remang-remang, karena hanya mengandalkan cahaya alam yang masuk lewat jendela dan pintu. Sekarang Djodi terlihat masuk kamar mandi, terdengar guyuran air dari balik kamar mandi, tidak ada nyanyian dari dalam kamar mandi, tak lama kemudian Djodi keluar dengan rambut basah masih pakai handuk, lalu menuju lemari pakaian. lalu Djodi mencari-cari pakain yang hendak di pakainya dengan menggeser-geser beberapa pakain yang tersangkut di lemari tersebut, terlihat Djodi mengambil dua stel pakaian dari lemari yang satu stel langsung digunakannya saat itu, satu stel nya lagi di masukin ke sebuah ransel kecil yang dimilikinya bersama-sama dengan beberapa perlengkapan lainnya. Setelah itu Djodi menuju cermin lalu menyisir rambut nya, memakai sepatu lalu menutup jendela, mengunci pintu lalu menuju garasi, terlihat beberapa Motor Parkir di sana, Djodi menghidupkan Motor Besarnya lalu kemudian meninggalkan Kos-kosan menuju Rumah Rima. Perlihatkan juga beberapa scene perjalanan Djodi menuju Ke rumah Rima, tak lama berselang Djodi sudah menghentikan Motornya di depan Rumah Rima, dibunyikan Klatson Motornya sebagai Signal ke Rima}




                                                           

SEQUENCE 36
DEPAN PAGAR RUMAH RIMA  -  SORE HARI


DJODI            :(Masih di atas Motor membunyikan Klatson, beberapa kali) Tiinnnnnnnnnnn...tiiiiinnnnnnnnnnn...tiiiiiiinnnnnnnnnn

{Rima terlihat dari pagar rumahnya, tas yang di bawanya terlihat lebih besar karena disamping berisi baju dan pernak pernik lainnya juga ada Camera di dalamnya. Rima langsung menuju motor Djodi dan menaikinya}

RIMA :Ayoo Aku sudah siap...

DJODI :Ok...Eh Pegangan ya,...

RIMA :Yup...

{Kemudian mereka bergegas menuju Pantai Parang Tritis, Perlihatkan juga beberapa Scene mereka mengendarai sepeda Motor dalam perjalanan mereka sebelum mencapai PARIS (Pantai Parang Tritis). Beberapa puluh menit kemudian Mereka sudah di Gerbang Masuk Parang Tritis, mereka terlihat membayar Tiket tanda masuk daerah Pariwisata Parang Tritis, matahari sudah menguning pertanda sunset hendak tercipta beberapa saat lagi. sesaat kemudian mereka menghentikan motornya di sebuah Hotel R Bintang satu}


Baca Selanjutnya
The 13th Room, Bagian Kesepuluh The 13th Room, Bagian Kesepuluh Reviewed by Presiden Kacho on 23.22 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.