Menulis Berita, Part 12

Kata kerja aktif biasanya lebih baik ketimbang bentuk pasif untuk isi berita. Kata kerja aktif bersifat lebih langsung. Akan tetapi, terkadang bentuk pasif menjadi satu-satunya pilihan. Misalnya, ketika berita diawali dengan elemen siapa dari prinsip 5 W dan H, bentuk pasif adalah satu-satunya pilihan, seperti: Ade Sukande terpilih menjadi ketua Senat Mahasiswa.”

Pasif
Bola ditendang oleh David Beckgam dari jarak 40 meter ke arah gawang.

Aktif
David Beckham menendang bola dari jarak 40 meter ke arah gawang.

Pasif
Pekanbaru terpilih menjadi tempat Konferensi Nasioanl Ilmu Pengetahuan Islam 2007.

Aktif
Panitia konferensi Nasional Ilmu Pengetahuan Islam memilih Pekanbaru sebagai tempat konferensi.

Kata benda konkret akan menambah warna bertia. Kata benda ini mengidentifikasi objek dengan jelas.

Umum                                     anjing
Konkret                                   herder

Umum                                     buku
Konkret                                   peta dunia

Umum                                     makanan
Konkret                                   pecel lele

Umum                                     cedera
Konkret                                   pata tulang kering

Umum                                     biru
Konkret                                   biru muda

Klise  dan bahasa slang popular terbatas manfaatnya dalam berita. Jika dimasukkan dalam merespon sumber. Maka kata ini bisa dipakai dalam kutipan langsung atau tak langsung. Adalah mungkin bahwa kata klise atau slang dapat dimasukkan dalam teras berita, di akhir berita atau di dalam batang tubuh berita, tetapi tidak mungkin kata ini lebih efektif ketimbang frasa asli atau kalimat dari penulis berita.
Beberapa kata klise lebih buruk ketimbang lainnya. Misalnya, yang sebaiknya dihindari adalah menghirup udara segar, tenang sebelum badai datang, badai protes, merdu bak buluh perindu, merdu merayu, sakit tiada terperi, perih bak tersayat sembilu, dan sebagainya.

Kadang-kadang, kata klise menjadi pilihan yang tepat, tetapi untuk aplikasi khusus. Misalnya, berita tentang toko antik atau toko loak dapat mengunakan kata klise seperti “ gajah putih” jika toko itu menjualnya.

Menggunakan klise atau kutipan dari buku terkenal, lagu dan sebagainya adalah soal opini. Beberapa jurnalis terkadang menggunakannya karena mereka menganggap pembaca paham dengan klise tersebut. Misalnya, mereka menggunakan kata “naik daun” untuk mengganti kata terkenal. Berita dengan lebih dari satu kata seperti ini patut dicurigai. Penulis yang terlalu sering menggunakannya mungkin akan dianggap malas oleh pembacanya dan oleh rekan seprofesi mereka.

Jika klise dipakai dalam berita, ia sebaiknya tidak diletakkan dalam ucapan kutipan. Bahasa harus berkembang. Setiap tahun, para penyusun leksografi (penulis kamus) menambahkan kata baru ke kamus. Kata-kata itu diciptakan oleh orang lain yang menciptakan kata baru untuk objek, emosi atau gagasan baru. Jika ada cukup banyak orang yang memahami dan menggunakan kata baru itu, maka ia akan menjadi bagian dari bahasa sehari-hari. Banyak kata baru yang diciptakan untuk abad informasi 1990-an: web, ponsel, chat room, email dan e-commerce dan sebagainya. Jurnalis harus menggunakan kata baru dengan hati-hati. Kata dan jargon yang baru diciptakan  jarang dipahami kebanyakan orang. Kantor berita harus membeli kamus dan buku pedoman jurnalistik baru setiap tahun.

Bahasa slang atau bahasa “gaul.” Terutama yang kasar atau mengandung nada jorok, meskipun mungkin ada di kamus, biasanya tidak dipakai jurnalis, dengan beberapa perkecualian. Misalnya, jika sumber dikutip secara langsung atau tak langsung, bahasa slang atau bahasa gaul mungkin diperlukan untuk mempublikasikan akurasi atau kejujuran.


Baca Selanjutnya
Menulis Berita, Part 12 Menulis Berita, Part 12 Reviewed by Presiden Kacho on 00.31 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.