Polimik Islam Nusantara

Dalam sepekan terakhir saya sering membaca beberapa posting kawan dalam seperkawanan sosial, dibeberapa media online, omong-omongan mulut ke mulut bahkan dalam sebuah ceramah kultum subuh melalui radio di mesjid PT. Arun beberapa pagi yang lalu, Dari beberapa pendapat dan ocehan pribadi tersebut akhirnya debrajoem kiranya perlu juga berpendapat dan melaporkan ke pengikut debrajoem Literatur. banyak yang mencibir tenteng Islam Nusantara ada juga yang tidak mengambil pusing toh itu hanya sebuah istilah saja, debrajoem sendiri melihatnya tidak ada yang baru dari kata Nusantara kebetulan kali ini keluar dari mulut pembesar Negeri, kemungkinan bila saja keluar dari mulut debrajoem dipastikan akan berlalu begitu saja seperti riak menyapu pantai bersih takkan ada yang tersisa. semula Debrajoem mengira apakah ini sebuah aliran baru ternyata setelah menelusuri beberapa sumber ternyata ini hanya kisruh tentang substansi saja, hal ini akhirnya mengundang klarifikasi
Pak Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin , Menurutnya, istilah Islam Nusantara bukan untuk mendegasikan atau menafikkan kelompok tertentu. Penetapan istilah Islam Nusantara ini pun tidak ada hubungannya sama sekali dengan politis. Islam Nusantara merupakan nilai atau ajaran-ajaran Islam yang diimplementasikan di bumi Nusantara. Sehingga, ketika nilai-nilai Islam tersebut diimplementasikan di ranah lokal, maka menunjukan kekhasannya. Bagaimana nilai-nilai Islam ini terkait dengan penyikapan terhadap perempuan, misalnya. Yang tidak sama jika diterapkan di wilayah lain. Bagaimana nilai-nilai islam menyikapi perbedaan yang ada. Bahkan terhadap perbedaan yang bisa masuk kategori akidah lalu kemudian mengusik atau merampas hak-hak mereka," ujar Lukman, Selasa (7/7)kepada republika. Adapun terkait banyaknya kontroversi yang timbul karena istilah Islam Nusantara, ia mencermatinya akibat belum adanya kesamaan pemahaman tentang substansi.

"Jadi sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali," katanya.

sementara banyak kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang tak setuju dengan istilah Islam Nusantara jadi tema utama Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang. Menurut NU, istilah Islam Nusantara mempersempit ruang lingkup Islam dan cenderung eksklusif.

Sementara kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta pihak-pihak yang terus mempertanyakan gagasan Islam Nusantara tak memperdebatkannya lagi. Ia memastikan Islam Nusantara bukan agama baru, bukan juga aliran baru. "Paling penting, Islam Nusantara tak akan mengajarkan seseorang menjadi radikal, tak mengajarkan permusuhan dan kebencian," tegas dia. sebaliknya Islam Nusantara adalah gagasan untuk peradaban Indonesia dan Dunia.
Polimik Islam Nusantara Polimik Islam Nusantara Reviewed by Presiden Kacho on 21.31 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.